Wednesday 27 January 2016

Oli HDEO/PCMO itu yg mana sih?



lihatlah sertifikasinya:

  • Oli Diesel Light Duty (tugas ringan): biasanya hanya mencantumkan spek API C* dan oem Mercedes, BMW, GM. Contohnya: API CJ/SL, BMW LL.01, MB 229.1
  • Oli Diesel Heavy Duty (tugas ringan): biasanya selain ada spek API C*, jg ada spek JASO DH, Global DHD, serta dari OEM cummin, detroit diesel, mack, dll. 
  • Oli mobil bensin PCMO: biasanya rating API S* di depan dan terkadang utk viskositas dibawah xW-30 sudah berlabel Energy Conserving/Resource Conserving dgn ILSAC GF-5, kadang jg ada sertifikasi OEM dari BMW, mercedes, dan sejenisnya. contohnya: API SM/CF, BMW LL.04, MB 229.51, ILSAC GF-5


1. Apa benar oli non JASO MA sperti oli mobil tidak bikin kopling selip pada motor dgn kopling basah?

sebetulnya tidak semua oli non JASO MA bisa bikin kopling selip. Pada dokumen JASO T903:2006 dan T904:2011 yg merupakan rujukan standar JASO MA, ada kriteria minimal sebuah oli boleh mengikuti pengujian JASO MA. Oli tersebut harus minimal memenuhi salah satu saja dari beberapa standar berikut

API SG, SH, SJ, SL, SM*, SN*
ACEA A1/B1, A2/B2, A3/B3, A3/B4, C1, C2, C3
ILSAC GF-1, GF-2, GF-3

* bukan Energy Conserving maupun Resource Conserving

mayoritas oli motor kopling basah yg beredar diseluruh dunia ini hanya memenuhi standar API semata. Apabila kita jeli melihat tanda * pada persyaratan API diatas, maka kita dapati bahwa oli berlabel Energy/Resource Conserving (selanjutnya disingkat EC/RC) mendapat pengecualian dari JASO MA. Mengapa? karena oli EC/RC diformulasikan untuk penghematan konsumsi bahan bakar dengan membuat oli menjadi sangat licin agar kerja mesin menjadi lebih ringan. Hal ini dibuktikan dengan jumlah kandungan tertentu seperti Molybdenum dalam jumlah sangat tinggi yg dapat membuat kopling menjadi selip.

sebagai referensi lebih lanjut, standar ILSAC GF-4 dan GF-5 juga dikecualikan dari JASO MA karena kedua standar tersebut merupakan salah satu implementasi EC/RC. Sesuai dengan persyaratan EC/RC pada dokumen ILSAC GF-4 dan GF-5, hanya oli xW-20 dan xW-30 yg boleh menyandang kategori EC/RC dan GF-4/GF-5.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa oli diluar kategori tersebut aman untuk pemakaian kopling basah. Namun tetap prinsip kehati-hatian harus diutamakan yaitu dengan mempelajari VOA atau datasheet oli yg akan kita gunakan. Apabila ada keraguan, maka kita dapat mengacu pada file VOA dengan melihat jumlah Molybdenum (Mo). Apabila kadar Mo sangat tinggi, maka lebih baik ambil langkah pencegahan untuk tidak menggunakan oli tersebut. 

2. Bisakah oli diesel dipakai untuk mesin bensin?

sangat bisa! mitos oli diesel tidak dapat digunakan utk mesin bensin bisa jadi benar ketika dulu zamannya mesin diesel belum se-efisien dan secanggih saat ini. dengan semakin majunya teknologi mesin diesel, maka persyaratan oli diesel menjadi lebih homogen dengan oli mesin bensin. sehingga saat ini dikenal oli dengan istilah Mixed Fleet, yaitu oli yg dapat digunakan untuk mesin bensin maupun diesel sekaligus dengan dicirikan menyandang level API ganda, contohnya: API SL/CF, CI-4/SL, CJ-4/SM 

3. Apa kelebihannya pake oli Diesel atau PCMO dibanding oli motor biasa?

ada 3 tujuan yg umumnya menjadi alasan menggunakan oli HDEO ketimbang oli spesifik motor.

Kenyamanan, penggunaan oli HDEO/PCMO membuat mesin bersuara lebih senyap dan minim getaran, sekaligus membuat mesin menjadi tidak cepat panas.

Penghematan, penggunaan oli HDEO/PCMO berkualitas dapat meningkatkan jarak pergantian oli lebih jauh, sehingga biaya pergantian oli dapat lebih ditekan secara akumulatif.

Perlindungan, pada poin 1 diatas telah kita ketahui bahwa oli spesifik motor umumnya hanya menyandang sertifikasi API. Sedangkan menurut dokumen klasifikasi oli dari Penrite, disebutkan bahwa standar ACEA merupakan standar yg lebih ketat dan lebih parah kriteria kelulusannya sehingga secara otomatis oli yg lulus standar ACEA mampu memberikan proteksi lebih tinggi dari oli yg hanya memiliki sertifikasi API.

Selain itu, khusus untuk oli HDEO, menurut salah satu standar pengujian ASTM untuk mengetahui ketahanan viskositas oli terhadap panas dan gesekan, oli mesin bensin/diesel ringan (termasuk motor) hanya diuji dengan 30x siklus dan dikatakan lulus bisa memenuhi batas toleransi tertentu. sedangkan oli HDEO diuji 90x siklus dengan tanpa toleransi, oli HDEO harus tetap terjaga viskositasnya. 

4. Bukankah grade oli Diesel itu lebih berat daripada oli bensin?

tidak, karena viskositas oli sudah ada aturan mainnya. viskositas oli yg populer digunakan di dunia ini mengacu pada standar SAE J300. SAE J300 ini mengatur tingkat kekentalan oli dengan satuan Centi Stoke (cSt) pada 2 suhu berbeda, yaitu suhu yg dianggap mesin dingin (40 derajat celcius) dan suhu temperatur kerja optimal mesin (100 derajat celcius). pada setiap label multigrade xW-YY, oli tersebut harus memenuhi standar SAE J300 untuk kekentalan tersebut dengan metode pengujian ASTM D445. berikut ini adalah contoh oli xW-40 sesuai standar SAE J300 dites menggunakan standar ASTM D445

Grade.........0degC.............10degC............ 40degC .........100degC 

0w-40........ 665cst........... 354cst............. 82cst.............. 14cst
5w-40........ 842cst........... 430cst .............91cst.............. 14cst
10w-40...... 874cst........... 440cst............ 91cst.............. 14cst
15w-40...... 1260cst......... 595cst............. 107cst ............14cst 

perhatikan, bahwa pada suhu kerja maka semua oli tersebut akan sama kekentalannya. 


5. Kok setelah pake oli diesel, terasa berat tarikan mesin?

sudah merupakan karakter oli HDEO 15W-40 yg dirancang bertahan lama kekentalannya dibanding oli motor biasa. ketika sudah mencapai suhu kerja, maka oli HDEO baru akan terasa performanya. Serta seiring waktu pemakaian, kekentalan oli HDEO akan mulai berkurang dan malah membuat oli HDEO semakin enak digunakan. berbeda dengan oli motor, dimana ketika kekentalannya berkurang maka performanya malah jadi semakin tidak enak.

hal ini dikarenakan faktor SHEAR, yaitu kerusakan molekul penyusun viskositas karena panas tinggi dan gesekan dari girboks. Dalam hal ini, jelas oli HDEO lebih unggul dan bertahan lama dibanding oli spesifik motor dengan harga yg sama. 

6. RPM motor berteriak lebih tinggi dari rpm mobil/truk, oli motor pasti lebih kuat dong?

Pada kenyataannya perangkat mesin yg paling tinggi perputaran RPM-nya adalah turbo. Turbo dapat berputar hingga 150,000 RPM dengan suhu yg sangat tinggi hingga dapat membuat rumah turbo serta pipa header knalpot menjadi merah membara. Oli dengan standar API SG keatas sudah kompatibel untuk penggunaan turbo, mitos ini sudah tidak lagi relevan.


7. oli diesel TBN-nya sangat tinggi, itu malah bisa jadi bumerang yg menggerogoti metal mesin?

TBN bukanlah menunjukkan jumlah kebasaan sebuah oli. TBN merupakan indikator jumlah cadangan alkali peroksida yang digunakan untuk menetralkan 1 gram asam dari hasil pembakaran, diukur dengan satuan mg/KoH. Pada oli diesel, TBN tinggi dibutuhkan karena bahan bakar solar mengandung sulfur yg tinggi, sehingga membuat pembakaran menjadi lebih asam dan dapat mempercepat oli menjadi rusak. Maka dibutuhkan TBN yg cukup tinggi untuk menjaga oli pada mesin diesel tidak rusak secara prematur.

kelebihan TBN ini pun dimanfaatkan pada oli bensin ber-TBN tinggi untuk meningkatkan masa pakai oli. Jadi sebetulnya TBN dapat dijadikan tolok ukur masa pemakaian oli yg lebih panjang, walau additiv pack turut juga andil dalam menentukan masa pemakaian oli. ingat, salah satu produsen ternama di dunia yg mengklaim merupakan pencipta oli sintetik pertama, memiliki produk oli khusus motor dengan TBN sangat tinggi hingga 11.1

8. Apakah angka sebelum W dapat menjadi patokan keenceran suatu oli?

tergantung, angka 0W-20W merupakan indikator kekentalan oli pada suhu Winter (dingin). akan tetapi angka ini pun berpengaruh pada saat mesin pertama kali dihidupkan. Di Indonesia yg beriklim Tropis angka xW bisa diacuhkan, namun angka xW ini dapat dimanfaatkan untuk memilih oli yg lebih cepat mengalir pada saat mesin dipanaskan dipagi hari/pertama kali dihidupkan.

selain itu, pemilihan xW ini pun dapat dimanfaatkan utk menentukan seberapa aggresif mesin motor kita pada saat belum mencapai suhu kerja optimal (100 deg C). karena dengan semakin kecil angka xW, maka motor dapat langsung dipakai secara aggresif dikarenakan sifatnya yg lebih ringan dan cepat terpompa keseleruh mesin, ketimbang xW lebih tinggi yg butuh waktu untuk mencapai suhu kerja optimalnya.

angka xW ini pun dapat dimanfaatkan untuk memilih oli yg lebih mudah dipompa ke seluruh mesin apabila pompa oli sudah lemah atau jalur oli terlalu sempit utk dilalui oli kental (15W-20W)

lebih baik hindari penggunaan oli single grade, contohnya SAE 40, karena oli single grade akan lebih berat saat pertama kali mesin dihidupkan. hal ini akan membuat oli menjadi lebih berat untuk dipompa ke seluruh bagian mesin, padahal pelumasan optimal sangat dibutuhkan saat pertama kali mesin dihidupkan dari kondisi pagi hari yg dingin (Cold Start)

9. Bagaimana mengetahui Viskositas Index suatu oli ?

Hanya datasheet yg dapat menunjukkan Viskositas Index suatu produk oli. datasheet dapat dicari dengan googling nama produk oli diikuti dengan kata kunci "datasheet" 


10. Apakah Viskositas Index dapat menjadi tolok ukur kualitas dan performa serta ketahanan suatu oli?

Tidak selalu. Viskositas Index lebih tepat dikatakan sebagai tolok ukur base oil/bahan dasar oli yg lebih baik. semakin tinggi Viskositas Index suatu oli, menunjukkan banyaknya kandungan Viskositas Index Improver atau sejenisnya yg menyusun bahan dasar oli tersebut. oli dengan bahan dasar grup 3/3+ dan 4 keatas biasanya memiliki viskositas index diatas 160. 

perlu diingat bahwa, semakin banyak penggunaan Viskositas Index Improver, maka oli akan semakin mudah rusak karena temperatur tinggi (high temp high shear/HTHS). 

11. Apakah VI yg tinggi berarti oli tersebut mudah turun grade-nya dan juga tidak tahan terhadap panas?

VI yg tinggi apabila selisih grade-nya cukup jauh, contohnya 10W-40 (selisih 30), umumnya cenderung lebih mudah mengalami penurunan grade. oli yang selisih grade-nya lebih dekat tidak mudah turun grade-nya. ketika oli terpapar suhu yg panas, molekul VI improver akan memelar menjadikan oli dalam tingkat kekentalan YY (40 pada xW-40). ketika rantai polymer ini memanjang dia menjadi lebih mudah pecah, yang mengakibatkan oli menjadi turun gradenya (dari xW-40 jadi xW-30). Biasanya, oli ber-VI sangat tinggi dengan harga yg mahal menggunakan bahan selain VI improver untuk mencapai angka VI dan tingkat grade tersebut. Sehingga efek pecahnya polymer VI bsia dihindari dan oli bertahan lebih lama kekentalannya. 

apa contoh nyatanya? Shell Advance AX7 10W-40 dengan harga 55-60rb/liter merupakan oli semi-sintesa VI 172, namun ketika dipakai, belum 1500km udah sangat kasar dan terindikasi terjadi penurunan grade sangat signifikan. maka bisa saya simpulkan oli semurah itu dengan VI setinggi itu menggunakan banyak VI improver. jika dibandingkan dengan oli Total Quartz 9000 SM 5W-40 seharga 140rb/liter ber-VI 169, oli TQ9K SM ini dapat bertahan 4000km sebelum mengalami penurunan grade (terasa dari suara mesin yg mulai kasar). maka dapat disimpulkan kalau oli Total Quartz 9000 SM 5W-40 tersebut menggunakan bahan selain VI improver untuk mencapai nilai VI yg tinggi, dan tentu saja harganya ga pernah bohong. 


12. Di buku manual motor saya tertulis grade oli yg dianjurkan adalah 20W-40 atau 20W-50, apakah aman bila saya menggunakan oli yg grade-nya lebih rendah?

grade yg dianjurkan pada buku pedoman biasanya berlaku global, tidak spesifik untuk iklim negara tertentu kecuali di buku dituliskan demikian. Pada praktiknya, rider rider di USA sana mengganti oli mengikuti perubaham musim. di salah satu negara bagian yg suhunya bisa sangat panas ketika musim panas bisa mencapai lebih dari 40 derajat celcius, dan mereka biasanya mengganti oli menggunakan oli grade xW-60. Sedangkan untuk iklim indonesia yang rata rata berkisar antara 36 derajat celcius masih sangat ideal untuk penggunaan oli xW-40. 

faktor lainnya adalah kerapatan saluran oli, semakin kecil kerapatannya maka semakin butuh oli tipis. tapi apabila pabrikan merekomendasikan oli 20W-50 di buku manual servis motor mereka, seharusnya kerapatan saluran oli tersebut tidak menjadi masalah untuk mengalirkan oli 15W-40 atau lebih rendah. pengecualian untuk ring seher yg kerapatanya sudah mulai besar karena keausan, biasanya dibutuhkan oli grade yg lebih kental agar oli tidak lolos ke ruang bakar.

13. Apa sebabnya oli HDEO yg mudah ditemukan di Indonesia kebanyakan menggunakan bahan dasar dari Grup Base oil II+?

penyebab pastinya hanya produsen yg tahu, tapi biasanya lebih ke faktor bisnis. semakin tinggi grup base oil yg digunakan, maka harga oli tersebut akan semakin mahal yg tentu jg sesuai dgn kualitasnya. Kebetulan oli HDEO yg mudah ditemukan di Indonesia adalah oli yg berasal dari Grup II+ dikarenakan dari faktor harga oli oli ini lebih terjangkau dan pangsa pasarnya besar di sektor jasa dan transportasi umum. Ada permintaan tentu ada penawaran, maka sangat masuk akal mengapa perederan oli HDEO dari grup base III+ keatas lebih jarang ditemukan ketimbang oli grup base II+.

14. Kenapa oli HDEO jarang yg memiliki sertifikasi JASO MA?

jawabannya sekali lagi terkait dengan prinsip ekonomi. ada permintaan, juga ada penawaran. oli HDEO sudah banyak mengikuti sertifikasi dengan biaya tidak murah, satu sertifikasi ada yg biayanya sampai raturan ribu US dollar dan dikenakan biaya lisensi sekian ratus US dollar/tahun/produk. bila mengikuti sertifikasi JASO MA maka produsen oli harus menambah pengeluaran yg sia sia bila oli tersebut tidak ditargetkan untuk pangsa pasar motor. Berbeda ketika pabrikan sejak awal menargetkan atau berubah pikiran utk turut menargetkan oli tersebut untuk motor, maka oli HDEO yg tadinya tidak ada JASO MA pada rilis terbaru jadi memiliki sertifikasi JASO MA seperti pada kasus Shell Rotella dan Duron. 

15. untuk mesin motor, oli diesel dan oli mobil apa yg paling cocok?

untuk motor kopling, mayoritas oli diesel aman digunakan karena tidak mengandung F/M. pun kalau ada F/M jumlahnya tidak signifikan sehingga tidak membuat kopling selip. 

untuk motor matic, bisa lebih aman menggunakan segala jenis oli. namun akan lebih terasa manfaatnya ketika menggunakan PCMO dengan spesifikasi Energy Conserving dan Ilsac GF-5 xW-30. keiritan, kehalusan, dan ringannya tarikan bisa lebih terasa signifikan.

16. Motor saya masih flat tappet, apakah aman menggunakan spesifikasi paling mutakhir API SN?

berdasarkan dokumen spesifikasi API, API SN juga dirancang untuk melindungi dan meningkatkan tingkat proteksi keausan baik utk motor baru atau motor lama. namun berdasarkan banyak referensi, flat tappet butuh ZDDP tinggi untuk dapat terlindungi dengan maksimal sedangkan API SN dibatasi 0,08% ZDDP. sehingga lebih baik mengambil jalan tengah untuk menggunakan spek API maksimal SL atau maksimal CJ-4 karena oli diesel CJ-4 punya kadar ZDDP 0,012% yg masih dianggap toleransi minimal utk flat tappet terlindungi dengan baik.

17. Bagaimana saya tau motor saya masih flat tappet atau sudah Roller Rocker Arm?

silakan konsultasikan dengan mekanik andalan utk mengetahui detil teknis motornya masing masing.

18. apa sih Flushing? dan seberapa perlukah flushing itu?

Flushing merupakan proses utk menguras kotoran/sludge yg terbentuk di dalam mesin. caranya bisa menggunakan Engine Flush atau oli Diesel. Faktor yg mendorong perlunya langkah flushing adalah untuk mencegah penyumbatan pada sistem pompa oli atau saluran oli karena pemakaian pertama kali oli Diesel yg langsung digunakan utk periode lama. Kita harus pahami bahwa oli Diesel cenderung akan membilas kotoran di dalam mesin, sehingga apabila baru pertama kali menggunakan oli Diesel sedangkan motor sudah melalui puluhan ribu km, dipastikan kotoran akan banyak sekali rontok. kotoran ini akan berkumpul di filter oli, lalu menyumbat oli sehingga mesin jadi tidak terlumasi dgn baik.

pernah dengar keluhan mesin saya jebol pake oli diesel? bisa jadi itu karena baru pertama kali pakai dan odometer sudah tinggi tapi tidak flushing dulu. 

19. motor saya masih baru dan km masih rendah, perlukah saya utk ikut flushing?

Tidak perlu, tapi tetap perlu diperhatikan bahwa pemakaian pertama umumnya akan lebih pendek. perhatikan saja setelah 1000km pertama apakah oli sudah menghitam atau belum. jika ya, maka segera ganti oli berikut filter oli-nya. itu tandanya kotoran sudah banyak terangkat dan itu normal. pemakaian berikutnya akan lebih awet dan tahan lama.
20. bagaimana cara flushing yg benar?

ada 2 cara yg tidak mengikat. pertama, metode 2x flushing dengan mengganti oli setiap 500km berikut filter olinya. kedua, mengganti oli setelah 1000km berikut filter olinya. mana yg kira kira paling baik? itu terserah anda, dua duanya baik tapi untuk yang kilometernya sudah sangat tinggi disarankan utk mengikuti dua kali proses flush.

21. Perlukah motor matic untuk ikut proses flush?

matic umumnya tidak perlu ikut flush, cukup pemakaian pertama dipercepat pergantiannya. 

22. secara fungsi dan nilai ekonomis mana apa manfaatnya menggunakan oli 30 ribuan yg biasa dipakai dengan oli diesel yg 2x lipat harganya?

manfaatnya akan terasa dalam jangka panjang. apakah pernah anda lihat bagian dalam mesin motor yg gosong/menghitam atau kekuningan ketika dibongkar? nah itu adalah sludge yg terbentuk dalam jangka panjang karena oli yg digunakan tidak dapat menjaga terbentuknya sludge. oli diesel pada kendaraan bensin lebih ampuh mencegah terbentuknya sludge. bisa dilihat di foto grup ini yg menggunakan oli diesel secara terus menerus hingga puluhan ribu kilometer dibandingkan dengan yg menggunakan oli motor murah selama puluhan ribu kilometer. ketika keduanya dibongkar maka akan jelas sekali terlihat mana yg paling minim keausan dan mana yg paling bersih isi mesinnya.

selain itu juga, oli diesel terutama HDEO, dirancang untuk memberi service life yg panjang. sehingga pada pemakaian harian dalam jangka panjang, komponen bergerak mesin lebih terjaga. oli motor murah bukannya tidak bisa menjaga dengan baik, tapi oli motor biasa cenderung sangat cepat mengalami kerusakan sehingga perlindungannya tidak lagi efektif. pernahkah mendengar keluhan oli motor baru 300 atau 500km sudah terasa tidak enak dipakai atau menguap atau pemakaian terasa kasar? hal ini akan sangat berbeda ketika menggunakan oli PCMO atau HDEO yg biasanya formulasinya lebih bagus dan tangguh utk pemakaian sehari hari. perlu diingat bahwa kondisi lalu lintas di kota besar seperti jakarta sangat memenuhi kriteria tugas berat, maka sangat wajar bisa oli umurnya jadi lebih pendek. bila HDEO/PCMO saja umurnya tidak bisa maksimal dengan kondisi lalu lintas demikian, apalagi oli motor biasa?

bagaimana dengan oli motor yg mahal? itu juga bagus, tapi mau semahal apa utk mendapat kualitas seperti oli PCMO/HDEO? pada rentang harga yg sama, oli PCMO/HDEO lebih unggul kualitasnya.

23. apakah oli punya masa kadaluarsa?

untuk oli yg belum dibuka, umur kadaluarsanya sangat panjang. saya belum pernah nemu oli yg masih belum dibuka dan sudah berumur 5 tahun lebih mengalami kadaluarsa. tapi oli yg sudah dibuka, maka dalam setahun biasanya akan ada endapan air, jadi kalau sudah dibuka kemasannya maka dalam setahun bisa dibilang sudah menjadi kadaluarsa.

24. kalo oli diesel/pcmo lebih baik, kenapa motoGp gak make oli itu?

oli punya tujuannya masing masing, untuk motoGp diperlukan oli racing. oli racing tidak cocok utk pemakaian harian karena formulasinya tidak mengandung deterjen dan additiv lainnya yg diperlukan untuk dipakai dalam jangka panjang ribuan kilometer dan bulanan di kemacetan serta cuaca dan jenis BBM yg buruk. oli HDEO dirancang untuk service life, sedangkan oli PCMO dirancang untuk fuel economy sehingga untuk pemakaian harian akan sangat baik. emangnya pake oli racing mau balapan dimana? apa mau repot repot bongkar mesin tiap habis dipake utk ngebersihinn kotoran? biarlah oli-nya yg menjaga mesin dan membersihkannya, kita tinggal nikmati kendaraan kita.

25. saya baru pertama kali pakai oli HDEO/PCMO, tapi shifting gigi terasa kasar dan tarikan berat?

shifting kasar bisa dikarenakan mesin masih dalam adaptasi dgn oli HDEO/PCMO atau karena setelan kopling kurang tinggi. setelan kopling yg rendah pada motor yg sistem koplingnya tidak dirancang utk disetel pendek akan terasa keras. contohnya, motor pulsar cenderung butuh setelan kopling yg agak panjang dibanding motor scorpio karena sistem kopling scorpio berbeda dgn pulsar. jadi silakan coba setel ulang kopling sesuai buku pedoman kendaraan masing masing.

mengenai tarikan berat, biasanya hanya terjadi pada oli HDEO. dikarenakan 15W40 rata rata viskositasnya diatas 100 maka akan terasa berat diawal, tapi setelah pemakaian agak panjang akan hilang dgn sendirinya. apabila dirasa kurang nyaman, bisa upgrade oli dengan yang viskositas 40 derajat celciusnya lebih dibawah 100. silakan melihat file komparasi oli di grup ini. 

26. mesin saya jadi berisik setelah pake HDEO?

berisik biasanya karena faktor internal mesin, bukan olinya. kemungkinannya banyak dan hanya bongkar mesin yg bisa mengetahui dgn pasti. secara umum, kalau 15W40 bikin mesin jadi berisik, coba ganti dengan xW-50 PCMO jika berisiknya hilang, berarti komponen internal mesin sudah mengalami keausan yg signifikan dan butuh oli dengan viskositas tinggi. 

27. oli saya tetep berkurang setelah pake HDEO/PCMO padahal titik bakarnya tinggi?
coba periksa dengan detil, biasanya oli tidak lari kmana mana. kalau tidak menguap karena panas, berarti ada yang rembes. beberapa user disini mengeluhkan hal yg sama, setelah ditelusuri ternyata ada rembes di beberapa bagiannya. rembes bisa dari ring seher sudah aus, seal klep atau packing sudah bocor. solusinya gunakan oli dengan xW-50, kalau ga juga hilang berarti mesti diganti spare partnya.

28. apa faktornya dalam memilih PCMO atau HDEO?

  • jenis kendaraan matic atau kopling basah, motor matic lebih terasa manfaatnya menggunakan PCMO.
  • kemudahan mendapat grade yg diinginkan, kalau tidak ada HDEO xW-50, maka gunakan PCMO.
  • utk yg suka performa biasanya ga cocok dgn karakter HDEO karena berat diawal, kalau ga nemu HDEO 10W40 atau 5W40, silakan gunakan PCMO. 
  • utk yg orientasinya service life, bisa setia dengan HDEO.
  • hanya sekedar ingin flush karena HDEO lebih murah
  • mau overhaul, flush kotoran dulu bisa pake HDEO dipakai seminggu sebelum overhaul.
  • mau irit bisa gunakan PCMO 5W40 dibanding HDEO.

intinya sesuaikan dengan kebutuhan dan kemudahan memperoleh jenis oli yg ada di area anda.

28. seberapa pentingkah membersihkan saringan oli atau mengganti filter oli?

sangat penting, terutama ketika memakai oli diesel/HDEO. bersihkan/gantilah mengikuti anjuran di buku pedoman kendaraan anda. saya rasa praktik ini pun berlaku jika menggunakan oli motor atau oli PCMO.

29. saya pakai oli A, tapi kok kesannya yg didapat berbeda ya dengan review si Anu saat pakai oli A?

kadang hasilnya ketika menggunakan oli produk tertentu tidak selalu sama persis di setiap motor. maka dari itu cocok cocokan. apabila oli A dirasa tidak nyaman/kurang cocok, upgradelah secara bertahap. kalau langsung upgrade dengan yg mahal, jika langsung cocok sih tidak masalah, tapi kalau ternyata tetep ga cocok juga, malah pemborosan biaya. 

30. oplos dengan ATF/MTF tujuannya?
menurut penelitian akademis, penambahan oli transmisi di oli HDEO dalam kadar tertentu membuat proteksi jadi lebih baik. dalam praktiknya bisa jadi lebih enak dipakai, ini relatif dan subjektif menurut user motornya masing masing. tidak diwajibkan, hanya opsional semata.
sumber : kaskus

1 comment:

Unknown said...

Mantap sekali penjelasannya 👍👍👍👍👍👍👍