Sunday 25 July 2010

Waduh, Mesin Mobil Sulit Dinyalakan

PENGGUNA kendaraan tentu sepakat, kalau salah satu pengalaman menjemukan bersama mobil, adalah saat mesin tiba-tiba mati dan sulit dinyalakan lagi. Kondisi ini tentu membuat repot, apalagi di tengah jalan. Bisa-bisa, jadi sasaran kutukan orang, karena menghalangi jalan mereka. Untuk itu, ketahuilah penyebabnya agar dapat diantisipasi.

Gejala yang menyertai matinya mesin mobil, umumnya adalah mesin tersendat-sendat atau terjadi letupan-letupan kecil pada knalpot. Penyebabnya bisa jadi kualitas kabel busi yang tidak bagus.

Untuk mengeceknya, hidupkan mesin pada putaran 1.000 rpm. Bila terlihat lompatan api dan bersuara, ini merupakan tanda bahwa kabel busi rusak. Kabel tidak akan bertahan lebih dari enam bulan. Bila terlihat cahaya dan lingkaran biru di sekitar kabel, berat kabel terlalu kecil, atau sering dipakai untuk kondisi berat. Bila tidak ada cahaya, tak ada reaksi berarti kabel dalam kondisi baik.

Selanjutnya kabel busi dilapisi pelindung berpori dan berbusa. Bila ada bagian yang tidak terlindungi atau garis yang membedakan antara kedua bagian, ini menunjukkan kabel sudah aus. Kabel busi yang menipis dapat menyebabkan kebocoran tegangan listrik lewat penghantar.

Lakukan pengujian saat kabel dingin atau belum dipakai. Lepaskan kabel dan periksa dari kemungkinan adanya cacat. Hubungkan ohm meter antara ujung terminal busi dan bagian luar kabel ke distributor. Tarik kabel hingga berada pada posisi lurus. Bila kabel telah rapuh, maka jarum ohm meter bergerak tandanya kebocoran pelindung dan pengantar.

Percikan bunga api yang tidak sesuai, juga dapat menyebabkan mesin susah hidup. Umumnya karena platina yang aus, lemahnya daya serap kondensor atau nilai tahanan kumparan pada coil pengapian sudah tinggi akibat panas. Selain itu, juga dapat disebabkan oleh tahanan kabel busi yang tinggi dan celah busi yang terlalu besar.

Kesulitan menghidupkan mesin, juga terkait dengan masalah pembakaran. Pembakaran akan sempurna jika kompresi sesuai dengan spesifikasi mesin dan campuran bahan bakar dan udara yang tepat.

Bila kompresi yang dihasilkan mesin lebih rendah dari kebutuhan, akan mempersulit pembakaran dan mesin sulit hidup. Ini bisa terjadi karena celah katup yang tidak tepat, terjadi keausan pada dudukan dan kepala katup, banyak kerak karbon pada kepala dan dudukan katup. Bisa pula karena ring piston dan dinding silinder aus, atau gasket silinder head retak. Kerusakan pada komponen-komponen tersebut, dapat menyebabkan kebocoran kompresi sehingga tekanan yang dihasilkan mesin rendah.

Campuran bahan bakar dan udara yang tidak pas, juga menyebabkan mesin susah menyala. Bisa karena campuran yang terlalu rapat atau renggang pada Idle Mixture Adjusting Screw (IMAS) di karburator. Pada mesin injeksi, hal ini biasanya terjadi karena setelan pada variabel resistor tidak tepat. Juga bisa disebabkan, kotornya saluran dan saringan bahan bakar.

Jangan biarkan kondisi ini terus terjadi. Biasanya karena pengemudi berhasil menghidupkan setelah mencoba beberapa kali starter, pemeriksaan pun diabaikan. Jika dibiarkan, akan timbul dampak yang jauh lebih buruk, seperti aki soak. Kondisi ini terjadi karena pemakaian arus listrik yang berlebihan pada saat starter.

Jika penyebabnya susah starter karena proses pembakaran yang tidak sempurna, dampaknya adalah tenaga mesin berkurang dan konsumsi bahan bakar menjadi boros.

Hal ini bisa diatasi dengan penyetelan rutin mesin kendaraan dan pemeriksaan komponen lain. Untuk itu, jangan abaikan tune up mesin.

sumber : http://autos.okezone.com