Friday 28 November 2008

Perbedaan persepsi tingkat kegelapan

Ada beberapa persepsi mengenai persepsi kegelapan kaca film dengan ukuran persen .” konsumen Indonesia lebih mengenal kaca fim dengan kadar kegelapan 40%, 60%, 80%. Padahal produsen kaca film tidak memiliki data itu, kadar persentase dari kaca film menunjukkan intensitas cahaya yang masuk ke dalam kabin,”
Persepsi pertama yakni tingkat kegelapan kaca film dilihat dari luar. Umumnya konsumen menganut pandangan seperti ini. Contohnya , pengendara member label kaca film dengan tingkat kegelapan tinggi diatas 60%. Artinya hampir dipastikan isi kabin mobil anda tidak bisa terlihat langsung oleh orang dari luar. Atau setidaknya objek didalam tampak samar.
Yang kedua, menjadi pedoman prodisen kaca film.dinilai dari berdasarkan visible light transmittance (vlt) atau cahaya yang tampak di dalam kabin bukan sebaliknya. Bila kaca filmyang tertera VLT sebesar 5%. Artinya cahaya yang masuk kedalam kabin Cuma 5% atau setara dengan tingkat kegelapan 95%. Cara seperti ini diterrapkan di hamper semua Negara maju untuk mengukur tingkat kegelapan kaca film di mobil.” Pedoman ini mesti disosialisasikan ke masyarakat sekaligus meluruskan pakem yang selama ini berlaku dipasar”.
Ragam kaca film
Sementara jenis kaca film tidak lepas dari proses pembuatanya. Ada 3 proses pembuatan kaca film:
1. Dye (proses celup), lembaran bahan kaca film Cuma dicelupkan ke bak pewarna untuk mendapatkan efek gelap.model ini dikenal dengan sebutan kaca film anti gores.
2. metalized, unsure logam mulai digunakan pada model ini. Seperti alumiium, nikel, titanium atau keramik. Artinya butuh proses pencelupan pada bak yang mengandung logam itu. Umumnya, kaca jadi lebih reflektif dan ada efek perak.
3. sputtering, teknologi pembuatannya lebih canggih dari sebelumnya dengan cara menambahkan ion-ion (vaporisasi) ke materi bahan kaca film. Hasilnya lebih besar dan berkualitas.

No comments: