Sunday 26 October 2008

Tekanan udara dalam ban



Adalah penting sekali untuk memeriksa tekanan udara ban Anda sekurang-kurangnya sekali dalam sebulan dengan menggunakan alat pengukur yang akurat. Kelebihan atau kekurangan tekanan udara akan menyebabkan keausan ban yang abnormal dan sebelum waktunya, yang pada gilirannya akan menyebabkan panas yang berlebihan, pemborosan BBM atau bahkan bahaya yang diakibatkan kerusakan ban. Periksalah tekanan ban ketika masih dalam kondisi dingin dan sudah beberapa jam tidak dijalankan. Kalau Anda Jalan satu kilometer saja, tekanan udara dalam ban akan meningkat dan pengukuran tidak akurat lagi. Kalau tekanan udara terus berkurang, itu tandanya ada yang tidak beres pada ban ataupun velg. Bawalah mobil Anda ke dealer Goodyear yang profesional bila Anda mengalami situasi seperti ini.

Tire specification upgrade


Cara lain untuk mengupgrade adalah membeli velg dan ban yang lebih besar dengan memperhatikan batas-batas keamanan yang ditetapkan oleh pembuat mobil. Tujuan utama mereka yang melakukan upgrade ini adalah meningkatkan penampilan mobil mereka, sementara peningkatan daya cengkeram, keselamatan dan pengendalian hanya merupakan manfaat tambahan saja. Manfaat ini tetap saja ada artinya, sehingga upgrade semacam ini sama dengan sambil menyelam minum air.
Dari analisis yang sederhana di atas, mungkin pembaca berpikir bahwa pilihan ke dua adalah yang lebih baik. Selain memberikan manfaat dari opsi pertama, opsi ini juga meningkatkan profil mobil Anda. Jangan lupa bahwa ban yang lebih besar berarti berat mobil yang lebih besar pula. Ditambah dengan daya cengkeram yang lebih kuat karena ban yang lebih lebar, hal ini bisa mengurangi kemampuan berakselerasi (salah satu aspek kinerja). Pilihan ke dua juga lebih mahal, karena untuk membuat ban yang lebih besar dan lebih lebar dibutuhkan material yang lebih baik pula.

Oleh sebab itu, ada beberapa pertimbangan yang harus dipikirkan sebelum memilih opsi yang lebih baik buat Anda:

1、 Apakah Anda benar-benar tidak puas dengan spesifikasi ban yang Anda gunakan saat ini?
2、 Apakah Anda ingin meningkatkan satu atau dua aspek saja? Misalnya suara gesekan dengan jalan, pengendalian dalam genangan air atau daya cengkeram?
3、 Apakah ada kemungkinan mendapatkan upgrade dalam paket murah, yang termasuk velg dan ban?
4、 Apakah mobil Anda mampu memanfaatkan performa ban yang lebih besar?

Pemilik mobil baru sebaiknya tidak tergesa-gesa mengupgrade velg yang diberikan pabrik, karena ban yang sudah terpasang akan menjadi biaya yang tidak bisa ditutupi. Yang harus menjadi pertimbangan adalah apakah Anda dapat menerima performa ban dari pabrik untuk sementara. Upgrading dapat dipertimbangkan kalau sudah tiba waktunya untuk mengganti ban Anda.

Anda juga harus mempertimbangkan tenaga mesin mobil Anda (horsepower, atau hp) sebelum memutuskan untuk mengganti ban. Kalau tenaganya kecil, Anda tidak akan meningkatkan performa dengan menggunakan ban yang lebih besar. Misalnya, kebanyakan mobil di Indonesia termasuk kategori mobil penumpang bermesin 1.000 cc sampai 1.500 cc. Kebanyakan mobil dalam kategori ini beratnya adalah 1 sampai 1,2 ton dan memberikan tenaga sebesar 115 hingga 135 hp serta menggunakan ban-ban berukuran 185/60R14. Dalam hal ini, peningkatan kinerja dapat dicapai bila ban diganti dengan 185/65R14 atau lebar ban dikurangi menjadi 175 milimeter. Namun, kebanyakan pemilik mobil justru memilih 195/50R15 atau 195/55R15, yang berakibat berat yang bertambah dan konsumsi BBM yang boros.

Sebaliknya, bila kendaraan Anda memberikan hp di atas 200, mengganti ukuran dan lebar ban mungkin akan meningkatkan pengendalian karena cengkeraman yang lebih baik.

Setelah Anda memutuskan untuk mengupgrade ban-ban Anda, Anda harus mengerjakan PR Anda. Ban mana yang terbaik yang masih berada dalam anggaran Anda? Merek mana saja yang terbaik. Desain tapak seperti apa yang Anda lebih sukai? Biasanya, semakin berat ban, semakin dalam dan semakin elok desain telapaknya, dan sekaligus lebih baik pula daya cengkeramnya.

Bagi seorang pemilik mobil, yang paling penting adalah mengetahui ukuran velg maksimum yang dapat dipasang di mobilnya. Ada cara mudah untuk mengetahuinya. Diameter velg yang baru tidak boleh melampaui 3% lebih besar daripada yang orisinal. Umpamanya:

Dengan mengambil spesifikasi 185/60R14 sebagai contoh, dengan ukuran diameter orisinal sebagai berikut:

Diameter velg: 14 inci, 14 inci×2,54 cm=35,56 cm.
Dinding pinggir: 60% dari permukaan ban,18,5 cm×0,6=11,1 cm.

Tetapi, karena setiap velg memiliki dua dinding samping, keduanya harus dikalikan 2.
Dinding samping: 11,1 cm×2=22,2 cm.
Diameter: 35,56 cm+22.2 cm=57.76 cm

Mungkinkah mengupgrade ke ban 195/50R15?

Diameter velg: 15 inci, 15 inci×2,54 cm=38,1 cm.
Dinding samping: 50% dari permukaan ban, 19,5 cm×0,5=9,75 centimeters,

Sebagaimana sebelumnya, karena setiap velg memiliki dua dinding samping, , dinding-dinding samping ini harus dikalikan 2.

Dinding samping: 9,75 cm×2=19,5 cm
Diameter: 38,1 cm+19.5 cm=57.6 cm

Bila dibandingkan dengan ban berspesifikasi 185/60R14 yang memiliki diameter 57,76 cm, perbedaannya hanya 0,3%, yang masih berada dalam batas-batas yang diperbolehkan.

Tetapi bagaimana kalau kita hanya memperbesar permukaan ban tanpa mengganti ketebalan dinding samping yang menggunakan ban 195/60R14?

Diameter velg: 14 inci, 14 inci×2,54 cm=35,56 cm
Dinding samping: 60% dari permukaan ban, 18,5 cm×0,6=11,7 cmx2=23,4 cm
Diameter: 35,56 cm+23,4 cm=58,96 cm.

Dibandingkan dengan ban berspesifikasi 185/60R14 dengan diameter ban sebesar 57,76 cm, perbedaan kini mencapai 2%, yang sebenarnya masih dalam batas-batas yang dimungkinkan. Namun, karena diameter telah berubah banyak sekali, lingkar luar ban juga telah berubah, sehingga speedometer tidak akurat lagi. Lebih penting dari itu, ukuran ban yang semakin besar mungkin membuat velg bergesekan dengan dinding mobil setiap kali kemudi dibelokkan sampai maksimum. Hal ini akan menyebabkan keausan yang tidak merata pada ban.

Apa yang dimaksudkan dengan “Plus 1” dan “Plus 2” dalam gambar di bawah ini?

“Plus 1” berarti bahwa jika ketebalan ban dikurangi dari 70 menjadi 60, ukuran ban harus satu inci lebih besar untuk menjaga agar panjang lingkar luar ban tidak berubah.

“Plus 2” berarti bahwa jika ketebalan ban diturunkan dari 70 ke 50, ukuran ban harus 2 inci lebih besar.

Tabel di bawah ini berisikan daftar spesifikasi yang biasa, ketebalan dan ukuran velg ban.

70" 65" 60" 55" 50" 45" 40" 35"
165/
70R13
175/
65R13
175/
60R14
185/
55R14
175/
65R14
185/
60R14
195/
55R14
195/
50R15
175/
70R13
185/
65R13
185/
60R14
195/
55R14
195/
50R15
185/
65R14
195/
60R14
195/
55R15
195/
50R16
205/
45R16
185/
70R13
185/
65R14
195/
60R14
195/
55R15
205/
50R15
205/
45R16
195/
65R14
195/
60R15
205/
55R15
205/
50R16
215/
40R17
215/
40R17
185/
70R14
195/
65R14
205/
60R14
205/
55R15
205/
50R16
225/
45R16
195/
65R15
205/
60R15
205/
55R16
215/
50R16
215/
45R17
225/
40R17
225/
40R17
195/
70R14
205/
65R14
215/
60R14
215/
55R15
225/
50R15
215/
45R17
225/
40R17
225/
40R17
205/
65R15
215/
60R15
215/
55R16
225/
50R16
225/
45R17
235/
40R17
235/
40R17
205/
70R14
205/
65R15
215/
60R15
215/
55R16
215/
50R17
225/
45R17
225/
40R18
225/
40R18
215/
65R15
225/
60R15
225/
55R16
235/
50R16
235/
45R17
235/
40R18
235/
40R18
205/
70R15
215/
65R15
225/
60R15
225/
55R16
235/
45R17
235/
40R18
235/
40R18
225/
60R16
225/
55R17
235/
50R17
255/
35R18
255/
35R18
215/
70R15
215/
65R16
225/
60R16
235/
50R17
255/
35R18
255/
35R18
235/
60R16
235/
55R17
245/
45R18
265/
35R18
265/
35R18

Saturday 25 October 2008

Power Steering

VW Passat Blue Motion hanya menkonsumsi 5.1 liter solar untuk jarak 100 km.

Perawatan Power Steering Mobil
Selasa, 09 Januari 2007

Sistim power steering yang terus menerus bekerja tentu akan mengalami kerusakan jika tidak dirawat. Terutama buat mobil-mobil yang sudah berumur. Maka perlu diketahui bagian mana dan seperti apa rasanya jika pada rangkaian ini terjadi kerusakan.

Cek Minyak Power Steering
Untuk mengecek kondisi minyak power steering kita dapat melihat dari dipstick yang ada di tutup tempat minyak power steering tersebut. Pada dipstick terdapat tulisan Cold atau Min dan Hot atau Max. Cold atau Min adalah batas minyak harus pada batang garisnya pada saat mesin dingin atau belum dinyalakan. Apabila dibawah garis minyak perlu ditambah. Apabila diatas garis ditambah maka pada saat mesin dihidupkan minyak akan meluap. Hot atau Max adalah batas minyak pada batas yang pada saat mesin panas atau sudah dihidupkan.

Kerusakan Umum Power Steering
Penyakit yang sering menimpa perangkat power steering adalah masalah kebocoran. Akibatnya, minyak berkurang sehingga tekanan juga menurun dan membuat setir berat. Kalau diputar sampai habis dan ditahan akan menimbulkan bunyi berdengung. Komponen yang paling sering mengalami kerusakan adalah sil. Biasanya karena umur peranti yang sudah lama. Tekanan yang terus menerus membuat sil yang tua bakal robek. Paling sering kena adalah sil steering rack. Gejalanya, setir jadi terasa berat. Selain itu bisa dilihat dengan adanya tetesan minyak di bagian bawah mesin. Paling gampang dengan melihat sekitar permukaan rack yang dipenuhi pelumas. Yang pasti minyak jadi sering ditambah.

Kalau dibiarkan bisa menular ke komponen lain karena cairan yang semakin berkurang. Makanya, sebelum terlambat harus ganti baru. Jumlahnya satu set ada sepuluh biji.

Sil lain yang juga sering jebol adalah yang terdapat di pompa. Gejala awal mirip-mirip, yaitu setir berat dan minyak sering habis. Cara gampang mengenalinya adalah dengan memperhatikan kondisi pompa. Jika disekujur bodinya terdapat minyak, berarti ada kebocoran.

Kemudian slang. Peranti penyalur cairan ini jika tertekuk atau sudah getas bisa pecah, akibatnya isi minyak akan berkurang. Bisa juga lantaran klem-klemannya enggak kuat. Dapat diketahui dengan melihat ujungnya, apakah dibasahi oleh minyak atau tidak. Khusus buat pengikat, gunakan yang tidak melukai slang agar lebih aman.

Jika kebocoran dibiarkan bisa mengakibatkan kerusakan pada kipas pompa. Karena tidak adanya minyak yang lewat mengakibatkan ujung kipas gores.

Kalau masih tetap enggak diperbaiki, akan menyebabkan dinding kipas ikutan baret. Kalau sudah begini tidak bisa direkondisi lagi.

Penyakit akibat kurang cairan lainya adalah as steering rack baret karena tidak adanya pelumasan yang maksimal. 'Luka' tersebut juga bisa membuat oli keluar. Cirinya, tinggal melihat permukaan as dengan membuka karet pelindungnya. Bisa dipastikan banyak rembesan pelumas. Dan ingat pada saat kendaraan parkir atau berhenti, posisi roda harus lurus dan jangan dibelokkan karena akan merusak sistim power steering.

Friday 24 October 2008

teknologi mesin i-vvtec

Teknologi Mesin i-VTEC
Minimalkan Gas Buang dan Irit BBM

JAKARTA – Honda dalam pengembangan teknologi mesin otomotif di kawasan Asia bahkan global, terbilang unggul. Teknologi CVCC (compound-vortex controlled combustion), yakni teknologi irit bensin yang diterapkan pada Honda Civic di awal 1970-an, membuat Honda Motor Co melambung. Pelajaran dari CVCC membawa pabrik mobil tersebut melahirkan variable valve timing and lift electronic control (VTEC) yang pertama kali digunakan tahun 1990 pada Acura NSX, sport car pertama buatan Honda.
Teknologi ini mampu menghasilkan peforma tinggi yang dibutuhkan sport car, namun tetap hemat bahan bakar. Teknologi VTEC ini lalu menjadi terobosan teknologi ramah lingkungan Honda Motor Co. VTEC kemudian diterapkan pada roadster Honda S2000 dan model-model lain.
Honda menyempurnakan VTEC dengan menggabungkan VTC (variable timing control), jadilah apa yang disebut i-VTEC (intelligent-variable valve timing & lift electronic control). Keunggulan teknologi ini, meningkatkan daya pada kecepatan rendah, menengah dan tinggi. Sekaligus meningkatkan efisiensi bahan bakar dan mengurangi emisi gas buang.
Untuk memahami cara kerja i-VTEC, seperti yang diterangkan Surianto Yunianto, instruktur teknis PT Honda Prospect Motor pada acara Honda Media Workshop, belum lama ini, VTEC, hanya bekerja pada katup masuk. Filosofi VTEC adalah ”pasok bensin dulu harus dipahami kerja VTEC dan CVT. secukupnya pada tiap putaran mesin”.
Pasokan bensin ke ruang bakar dilakukan lewat katup masuk yang dikontrol camshaft. Camshaft itu batang melintang di atas silinder. Ketika camshaft berputar pada porosnya, tonjolan ini ikut berputar dan memukul rocker arm yang mendorong batang katup, sehingga katup terbuka. Ketika tonjolan sudah lewat, katup tertutup lagi.
Honda membuat dua tonjolan cam pada tiap silinder. Tonjolan pertama disebut cam primer dan yang lebih kecil disebut cam sekunder. Pada putaran rendah atau idle/langsam, kedua katup bergerak sendiri-sendiri. Karena cam sekunder lebih kecil maka bukaan katupnya juga kecil. Maka pasokan bahan bakarnya pun sedikit, sesuai kebutuhan saat itu.

Putaran Mesin
Keunikan teknologi ini terlihat pada putaran mesin 2200-2500 rpm. Sebuah piston pada rocker arm primer mengunci rocker arm sekunder. Gerakan piston ini didorong oleh tekanan oli. Hasilnya, kedua katup bergerak bersama yang dikontrol cam primer.
Sementara VTC juga bekerja pada cam masuk. Tugasnya menggeser fasa cam maju/mundur maksimal 50 derajad. Akibatnya, bukaan katup masuk, overlap dengan katup buang. Hasilnya, sebagian gas buang yang seharusnya terdorong keluar seluruhnya, terhisap masuk kembali dan dibakar. Inilah yang menurut Surianto membuat mesin lebih efisien dan ramah lingkungan.
Bagaimana VTC bekerja? Pergeseran cam dilakukan oleh VTC Actuator yang bekerja sesuai dengan aliran oli yang dikontrol VTC OCV (oil control valve). Oli ini bergerak dari pompa oli. Jika mesin sudah dijalankan, tekanan oli yang dihasilkan pompa oli akan meningkat hingga mencapai level tertentu yang membuat pin lock membuka dan actuator bekerja. Pergeseran maju mundur dikontrol VTC OCV.
Otak dari kerja VTC adalah ECM/PCM atau lebih dikenal sebagai ECU (electronic control unit). Unit ini mengkalkulasi data dari sensor-sensor untuk menentukan apakah OCV harus mengeluarkan perintah mundur atau maju pada actuator. Bila terjadi trouble, misalnya oli tidak bekerja sempurna, CVT tidak akan bekerja, tapi VTEC tetap berfungsi. Teknologi mesin i-VTEC bisa disaksikan pada Honda New CRV dan Honda New Accord yang banyak wara-wiri di jalan.

Keausan ban

Mengamati Batas Keausan Ban

Menipisnya telapak ban mempunyai resiko yang tinggi, selain menyalahi pemakaian prosedur ban resiko pecah di jalan bisa mengakibatkan kecelakaan. Hal itu karena pemilik mobil kurang memperhatikan batas ketebalan telapak ban. Oleh pabrik pembuatnya sebelum ban keausan setiap ban yang diproduksi diberi tanda khusus. Bagaimana mengetahui batas keausan ban ?

Simak berikut ini :


Tanda batas keausan ban bisa disimak pada sisi atau dinding ban berbentuk panah atau segitiga. Lebih dikenal dengan tread wear indicator (TWI). Pada sekeliling dinding ban tercantum 6 tanda tersebut yang menunjukkan batas keausan ban.

Menurut Asosiasi Perusahaan Ban, batas minimal ketinggian telapak ban adalah 1.6 mm diukur berdasarkan kondisi permukaan ketebalan telapak yang rata dengan tanda TWI. Jika melewati batas tersebut ban sebaiknya diganti.

Simbol keausan ban yang lainnya berbentuk benjolan yang terletak di dalam alur posisinya sejajar dan segaris dengan patokan tanda TWI. Simbol ini dimaksudkan sebagai tanda peringatan keausan ban yang diukur dari dasar telapak ban.

Hal yang membahayakan bila sudah tampak lapisan serat benang atau baja. Hal ini bisa berisiko ban pecah ditengah jalan. Setidaknya ban diganti dalam jangka waktu setiap 60.000 km tergantung dari jam terbang kendaraan. Pada kondisi normal usia pemakaian ban rata-rata 2-3 tahun.

Biasakan memperhatikan tekanan angin ban karena porsi isi angin yang benar akan meratakan keausan ban. Tekanan ban yang kurang mengakibatkan pengikisan pada kedua sisi ban atau volume angin yang berlebihan menyebabkan pergesekan besar pada bagian tengah telapak ban.

Car Memeriksa ban

Tekanan ban harus sesuai dengan yang telah ditetapkan. Periksalah tekanan ban pada waktu-waktu tertentu dan tambahkanlah udara apabila diperlukan. Berikut ini hal-hal yang harus anda perhatikan sehubungan dengan tekanan ban pada kendaraan anda :

Pemeriksaan tekanan ban dapat dilakukan dengan alat pengukur tekanan ban. Tambahkan udara apabila diperlukan sesuai ukuran yang tepat.


Tekanan ban yang terlalu tinggi dapat menimbulkan perasaan kurang nyaman, dapat menyebabkan keausan yang terlalu cepat pada bagian tengah dari puncak ban dan mempercepat kerusakan-kerusakan pada beberapa bagian dari kendaraan (terutama di tempat-tempat sambungan).
Tekanan ban juga jangan terlalu rendah, bagian tepi dari puncak ban akan menjadi aus terlebih dahulu. Pada waktu kendaraan bergerak dinding sisi dan sirip ban akan tertekuk atau tertarik sehingga ban akan bertambah besar, sehingga pemakaian bahan bakarnya akan bertambah banyak dan penyetirannya lebih berat.
Tekanan ban dapat diperkirakan dengan melihat bentuk ban. Namun anda harus terbiasa dan terlatih melihat bentuk ban dengan tekanan udara yang tepat. Perhatikan bentuk dan panjang bidang kontak antara ban dan jalan yaitu untuk melihat kekembungan atau kekempisan ban. Sebaiknya dilakukan dari depan samping.
Untuk memeriksa tekanan ban kendaraan berat atau dalam keadaan gelap cara yang praktis dan efektif adalah dengan pukulan. Pukullah ban dengan palu, atau tendanglah ban dengan kaki, sambil perhatikan bunyi dan kekerasan pantulan yang dapat dirasakan oleh tangan atau kaki. Cara ini juga memerlukan kebiasaan dan latihan membandingkan dengan ban yang tekanan udara nya tepat. Ban yang kurang tekanannya akan memberikan bunyi yang berat dengan pantulan yang ringan.